Tujuan
:
Merancang dan membangun
sebuah aplikasi e-Learning berbasis web menggunakan bahasa pemrograman PHP dan server database
MySQL untuk pembelajran Teknik Elektro Universitas Diponegoro
Perumusan
Masalah :
Bagaimana membuat aplikasi e-learning untuk kasus
pembelajaran Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro.
Bagaimana konektifitas pengguna dengan e-learning.
Batasan Masalah :
·
Mewujudkan
aplikasi sistem e-Learning Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro.
·
Perancangan
aplikasi menggunakan PHP
·
Database
berbasis Structured Query Language (SQL) yaitu MySql.Pembahasan
mengenai manajemen sistem e-Learning meliputi :
a.
Manajemen user, meliputi : mengubah password,
mengedit profil di masing-masing level pengguna.
b.
Manajemen kuliah, meliputi : menambah atau menghapus
mata kuliah, penyediaan fasilitas download materi kuliah
c.
Manajemen informasi, meliputi : menambah dan
menghapus informasi.
·
Penyediaan
fasilitas e-learning Tool berupa
a.
Penyediaan fasilitas koneksi dari aplikasi web ke
streaming data video.
b.
Penyediaan fasilitas untuk download dan upload dari
user.
c.
Pembahasan mengenai desain basisdata aplikasi yang
mendukung terwujudnya system aplikasi
e-Learning Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro.
Perancangan Sistem
Pada tahap ini disampaikan
tentang perancangan sistem yang akan dibuat pada proyek akhir ini,
berikut adalah uraian sistem dari aplikasi yang akan dikerjakan, yang meliputi:
·
Membuat
aplikasi e-learning berbasis web
·
Membuat rancangan
penyimpanan dan pengolahan data mahasiswa, dosen dan materi kuliah
·
Membuat desain
user interface aplikasi e-learning
Desain dan Implementasi
Semua data dan
informasi yang digunakan dalam aplikasi e-Learning, baik mengenai materi e-learning
maupun data pemakai akan ditampung dalam satu basisdata. Untuk menghindari
terjadinya redundansi dan inkonsistensi, maka diperlukan sebuah teknik
perancangan basisdata yang baik dan efisien. Perancangan basisdata menjadi
kebutuhan yang mutlak diperlukan jika diterapkan pada sistem yang kompleks dan
harus membangun basisdata yang besar (baik dari sisi jumlah tabel yang terlibat
dan volume data dari masing-masing tabel). Perancangan basis data yang baik dan
efisien dilaksanakan dengan menerapkan sejumlah teori terhadap data (fakta)
yang dimiliki. Pembentukan basis data sebagai sebuah hasil perancangan yang
matang akan memberikan sejumlah karakteristik dan keuntungan seperti :
a.
Struktur basis data (tabel-tabel dan
relasi antar tabel) yang lebih kompak
b.
Struktur masing-masing tabel yang lebih
efisien.
c.
Kebutuhan ruang penyimpanan data (memori
sekunder) yang lebih efisien
d.
Semakin kecil ukuran tabel, maka akan
semakin cepat operasi basisdata.
e.
Tidak ada ambiguitas data di semua table
dalam basisdata.
Blog Diagram Sistem
Blog diagram
diatas menunjukkan aliran komunikasi dan informasi dari masing-masing pengguna.
Seorang administrator sistem akan memantau jalannya media sistem aplikasi.
Pengajar dapat berinteraksi dengan peserta didik melalui media aplikasi maupun
sebaliknya. Sehingga media aplikasi tersebut sebagai pusat ilmu pengetahuan dan
hasil interaksi antar pengguna. Dalam proses belajar mengajar didalam
e-Learning tersebut, masing-masing pengguna mempunyai tingkatan atau level
tersendiri. Pembedaan tingkatan pengguna ini berguna untuk menentukan hak akses
terhadap sistem aplikasi oleh seorang pengguna.
Diagram E-R
(Entity Relationship)
Perancangan Basis data
e-Learning
Perancangan basis data
dari e-learning dilakukan menggunakan teknik normalisasi. Teknik normalisasi
merupakan proses pengelompokan elemen data menjadi tabel-tabel yang menunjukkan
entity dan relasinya. Dalam
kenyataan data disimpan dalam bentuk kartu, form atau daftar. Dalam model
relasional, format tersebut akan dikonversikan ke bentuk tabel. Konsep tabel
yang bersifat relasional ini mewakili dua hal, yaitu terminologi dunia nyata
yang berupa tabel, baris dan kolom dengan dunia konseptual yaitu entiti, tuple,
atribut dan dunia relasional (file,
record dan field).
Diagram Konteks
e-Learning
Rancangan
e-learning ini dapat digambarkan dalam bentuk diagram konteks seperti Gambar
dibawah ini.Diagram konteks merupakan diagram yang memperlihatkan sistem
sebagai sebuah proses. Tujuannya adalah memberikan pandangan umum sistem. Diperlihatkan
hubungan dan interaksi antara dosen dan mahasiswa melalui aplikasi e-learning.
Hubungan dan interaksi ini menyerupai hubungan dan interaksi yang berlangsung
antara mahasiswa dan dosen pada dunia nyata.
Alur Sistem Lebih Detail
DFD level 1
memberikan gambaran yang lebih mendetail untuk setiap proses yang terjadi pada
sistem aplikasi. Dapat dilihat bahwa proses login mempunyai tiga proses yaitu :
1. Memasukkan
login dan pasword dari user kedalam sistem
2. Memeriksa
login dan password yang ada didalam basis data pada tabel user untuk dilakukan
verifikasi dan otentifikasi user.
3. Bila login
dan password sesuai maka akan masuk kedalam menu utama.
Proses Menampilkan Materi
Dari gambar
dibawah ini dapat dijelaskan beberapa proses yang terjadi pada proses kedua
ini, yaitu :
1. Menampilkan
materi yang diambil oleh mahasiswa atau materi yang diampu oleh dosen
bersangkutan dengan memeriksa table krs dan mata kuliah.
2. Bila sebagai
dosen maka dapat menambah bahan kuliah dengan cara mengisi table materi dengan
keterangan menyangkut jenis dan type materi tersebut. Kemudian mengupload file
yang ingin ditambahkan
3. Bila sebagai
mahasiswa maka dapat memilih materi yang akan didownload.
Proses Interaksi Diskusi
Pada proses
ketiga ini terjadi interaksi antara dosen dan mahasiswa dengan proses tanya
jawab melalui fasilitas diskusi. Proses interaksi ini akan disimpan dalam basis
data pada tabel diskusi. Proses yang terjadi pada diskusi ini adalah sebagai
berikut :
1. Setiap materi
kuliah mempunyai “ruang diskusi” sendiri-sendiri. Sehingga mahasiswa dapat
memlih topik diskusi sesuai dengan mata kuliah yang diambil.
2. Kemudian
mahasiswa dan dosen dapat melihat hasil diskusi tersebut.
3.Bila mahasiswa
akan bertanya kepada dosen maka masuk ke fasilitas untuk menambah diskusi,
demikian juga sebaliknya bila dosen akan menjawab pertanyaan tersebut.
Proses Logout Sistem
Pada Gambar
Dibawah ini diperlihatkan proses logout dari sistem. Proses ini diawali dengan
permintaan terhadap table session untuk meminta identifikasi dan nomor session
yang diberikan kepada user secara acak. Kemudian terjadi proses menghapus
session untuk user tersebut. Setelah itu user dapat keluar. Setelah dibuat
rancangan basisdata, diagram E-R, diagram konteks dan DFD dari sistem aplikasi
elearning yang dibuat, maka perancangan sistem sudah
lengkap dan siap
untuk diimplementasikan.
Daftar Pustaka :
Mahamboro, Warih, “Sistem
E-Learning Berbasis Web Untuk Mendukung Kegiatan Perkuliahan”, Institut
Teknologi Bandung