Lingkungan sosial
Lingkungan sosial adalah hubungan
interaksi antara masyarakat dengan lingkungan.Sikap masyarakat terhadap
lingkungan sosial dipengaruhi oleh nilai sosial, itulah hubungannya. Jika nilai
sosial tentang lingkungan lantas berubah/terjadi pergeseran, maka sikap
masyarakat terhadap lingkungan juga berubah/bergeser. Itulah sebabnya
masyarakat dan nilai sosial selalu terlihat dinamis, terlepas dari baik dan
buruknya lingkungan sosial.
Lingkungan sosial terdiri dari :
1. Individu
2. Keluarga
3. Masyarakat
Individu
Individu adalah manusia itu sendiri yang merupakan
makhluk sosial yang membutuhkan bantuan dari manusia lainnya karena tidak bisa
hidup sendiri untuk menjalani kehidupan. Setiap individu memiliki karakter dan
kepribadian yang berbeda antara individu yang satu dengan individu yang lain.
Keluarga
Keluarga
adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap
dalam keadaan saling ketergantungan..di
dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau
pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain
dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan
.Didalam keluarha terjadi pembentukan karakter seseorang atau individu sebelum
berinteraksi kedalam lingkungan masyarakat yang lebih luas lagi.
Masyarakat
Masyarakat adalah khalayak luas
yang diluar dari lingkungan keluarga dimana di masyarakat banyak terjadi
masalah dan individu harus bisa beradaptasi dengan lingkungan masyarakat yang
berbeda dengan lingkungan keluarga.
Korelasi positif dan negatif individu terhadap lingkungan
sosialnya.
Didalam lingkungan sosial masyarakat individu
memiliki peranan positif maupun negatif terhadap lingkungan sosial masyarakat.
Baik sebagai pelaku masalah maupun penyelesai masalah di lingkungan sosial
masyarakat. Didalam lingkungan masyarakat banyak sekali masalah yang terjadi
karena setiap individu memiliki kepentingan sendiri. Pada saat itulah individu
memiliki peranan penting dalam menyelesaikan atau sebagai objek masalah itu
sendiri. Sebagai makhluk sosial yang mempunyai peran berbeda dilingkungannya
setiap individu memiliki kepentingan yang berbeda, yang terkadang memicu
gesekan diantara individu yang lainnya.
Masalah yang ditimbulkan oleh individu tersebut
dapat disebut sebagai korelasi negatif terhadap lingkungan sosialnya. Seorang
individu bisa saja menimbulkan masalah yang ringan ataupun masalah yang
terbilang kompleks bagi lingkungannya. Semua tergantung kepada kondisi
lingkungan sosialnya sekaligus kepada penilaian individu lainnya di lingkungan
tersebut. Sudah hukum sosiologi, bahwa setiap masalah pasti memiliki hukum
timbal-balik kepada pelakunya, baik merupakan sanksi maupun hukuman yang berat
sekalipun. Hukuman yang paling ringan biasanya berupa hukuman yang bersifat
menghukum psikis individu seperti kucilan ataupun hinaan.
Dimasyarakat luas hukuman yang ringan terhadap
pelaku korelasi negatif seperti kucilan ataupun hinaan ada 2 kemungkinan akibat
hukuman bisa berdampak baik dan buruk bagi pelaku korelasi yang negatif tersebut.
Dampak baik dari hukuman tersebut bisa membuat efek jera bagi si pelaku karena
trauma akan hukuman tersebut dan dampak negatifnya bisa membuat pelaku korelasi
yang negatif tersebut mempunyai dendam kepada orang-orang yang telah menghina
dan mengucilkannya.
Korelasi negatif
Sebagai
makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan manusia lainnya, sudah menjadi
hukum alam bahwa manusia harus berinteraksi pada lingkungannya guna
mempertahankan hidupnya. Terkadang interaksi yang dilakukan menimbulkan dampak
negatif terhadap individu lainnya. Korelasi negatif biasanya menimbulkan
kasus-kasus di masyarakat, seperti kasus pencurian, pemerkosaan, penodongan,
dan yang lainnya yang dilakukan oleh individu maupun kelompok. Pelaku masalah
tersebut biasanya menjadi momok utama di lingkungannya.
Sebagai contoh, tokoh individu yang pernah
menjadi momok negatif di masyarakat kita karena perbuatannya yang menjadi
sebuah kasus besar di masyarakat. Disini saya mengutip pangalaman dari seorang
tokoh yang dulunya sebagai pelaku korelasi negatif yang menjadi momok utama
dimasyarakat. Dia bernama Tan Hok Liang tapi biasa dipanggil Kok lien atau yang
lebih dikenal sebagai Anton medan. Dia adalah seorang perampok kelas kakap yang
sudah terbiasa keluar masuk penjara. Bahkan seluruh penjara yang dibilang angker
atau keras telah ia masuki seperti penjara nusa kambangan.
Pada tahun
1970-1980 anton medan dikenal sebagai perampok yang kejam yang tidak
segan-segan membunuh para korbannya. Dia melakukan perampokan karena terdorong
oleh lingkungannya yang keras karena ia dikucilkan sejak masih kecil. Ia
semenjak kecil sudah menjadi tulang punggung keluarga. Karena dia sebagai
perampok yang terkenal kejam banyak pengusaha-pengusaha kaya yang takut akan
disatroni olehnya.
Ia mempunyai banyak teman dan anak buah
sehingga dia muah mengajak orang untuk berbuat kejahatan dan ini adalah salah
satu contoh dari korelasi negatif akibat lingkungan sosial yang tidak bagus
dari lingkungan keluarganya yang membuang dirinya dan teman-temannya yang tidak
mau menerima keberadaannya akibat mantan seorang napi, tetapi dia diterima oleh
teman-temannya yang senasib dengannya dengan lingkungan yang keras. Disaat ini
masih banyak contoh korelasi negatif individu terhadap lingkungan sosial yang menyebabkan
kasus-kasus besar.
Korelasi
negatif tersebut terjadi akibat berbagai macam hal seperti:
diskriminasi,kesenjangan sosial, ataupun lingkungan yang buruk didalam keluarga
maupun lingkungan masyarakat yang tidak memberikan contoh yang baik terhadap individu
atau manusia itu sendiri. Tetapi banyak faktor juga yang bisa merubah korelasi
negatif menjadi korelasi positif dengan adanya penyetaraan hak masing-masing
individu atau manusia itu sendiri di lingkungan sosial masyarakat umum. Tetapi
korelasi negatif tidak mudah dihilangkan karena banyak hal dan masalah yang
sangat kompleks dan bisa menyangkut banyak individu. Pemerintah juga harus berperan
aktif terhadap lingkungan sosial agar tidak terjadi korelasi negatif.
Korelasi positif
Seperti
yang sudah dibahas di atas ada korelasi negatif pasti ada korelasi positif.
Banyak hal yang menyebabkan korelasi positif. Saya mengutip tentang pelaku
kejahatan yang sudah dibahas diatas yaitu anton medan. Setelah iya keluar masuk
penjara ia berfikir ingin berubah menjadi manusia yang baik seutuhnya dan
berbuat baik kepada semua orang. Ini juga salah satu contoh dampak positif dari
hukuman yang diterima oleh pelaku kolerasi yang negatif.
Banyak
faktor juga yang menyebabkan korelasi individu yang positif terhadap lingkungan
yaitu faktor dari keluarga yang memberikan
contoh yang baik, lingkungan yang pergaulannya sehat dan positif. Setiap
individu memiliki hal yang bisa merubah individu tersebut menjadi objek dalam
masalah masyarakat ataupun penyelesai masalah di lingkungan sosial masyarakat.
Korelasi positif individu terhadap lingkungan masyarakat banyak yang sangat
bermanfaat bagi orang lain. Dimana setiap orang harus berperan positif dalam
kehidupan bermasyarakat. Setiap individu harus menahan sifat egoisnya agar bisa
menciptakan kehidupan bermasyarakat yang damai dan tentram.
0 komentar:
Posting Komentar