Senin, 29 September 2014

Kecerdasan Manusia


Macam – Macam Kecerdasan dan Emosi Manusia

IQ, EQ, SQ, DAN AQ
Menurut Daniel Goleman (Emotional Intelligence – 1996) : orang yang mempunyai IQ tinggi tapi EQ rendah cenderung mengalami kegagalan yang lebih besar dibanding dengan orang yang IQ-nya rata-rata tetapi EQ-nya tinggi, artinya bahwa penggunaan EQ atau olahrasa justru menjadi hal yang sangat penting, dimana menurut Goleman dalam dunia kerja, yang berperan dalam kesuksesan karir seseorang adalah 85% EQ dan 15% IQ. Jadi, peran EQ sangat signifikan
MACAM-MACAM KECERDASAN TERSEBUT ADALAH :

IQ (INTELLEGENCE QOUTIENT)
Kapasitas umum seseorang untuk mengerjakan atau melakukan sesuatu.
Berhubungan dengan penalaran / berfikir.
Intellegensi adalah keseluruhan kemampuan individu untuk berfikir dan bertindak secara logis, terarah, serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif
(Marten Pali, 1993).
Kesimpulan IQ:
a. Kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi dalam kehidupan manusia.
b. Kemampuan untuk menghasilkan persoalan-persoalan baru untuk diselesaikan.
c.  Kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang akan memunculkan penghargaan dalam budaya   seorang individu.
CIRI-CIRI PRILAKU INTELLEGEN / CERDAS :
- Masalah yang dihadapi merupakan masalah baru bagi yang bersangkutan.
- Serasi tujuan dan ekonomis (efesien).
- Masalah mengandung tingkat kesulitan.
- Keterangan pemecahannya dapat diterima.
- Sering menggunakan abstraksi.
- Bercirikan kecepatan.
- Memerlukan pemusatan perhatian

EQ (EMOTIONAL QOUTIENT)
PENGERTIAN EQ (Emotional Quotient) / kecerdasan emosi :
Kemampuan untuk mengenali perasaan sendiri, perasaan orang lain, memotivasi diri sendiri, mengelola emosi dengan baik, dan berhubungan dengan orang lain (DANIEL GOLDMAN).
Kemampuan mengerti dan mengendalikan emosi (PETER SALOVELY & JOHN MAYER).
Kemampuan mengindra, memahami dan dengan efektif menerapkan kekuatan,ketajaman, emosi sebagai sumber energi, informasi, dan pengaruh (COOPER &SAWAF).
Bertanggung jawab atas harga diri, kesadaran diri, kepekaan sosial, dan adaptasi sosial (SEAGEL).

ASPEK EQ (SALOVELY & GOLDMAN) ADA LIMA :
1. Kemampuan mengenal diri (kesadaran diri).
2. Kemampuan mengelola emosi (penguasaan diri).
3. Kemampuan memotivasi diri.
4. Kemampuan mengendalikan emosi orang lain.
5. Kemampuan berhubungan dengan orang lain (empati).

PRILAKU CERDAS EMOSI :
- Menghargai emosi negative orang lain.
- Sabar menghadapi emosi negative orang lain.
- Sadar dan menghargai emosi diri sendiri.
- Emosi negative untuk membina hubungan.
- Peka terhadap emosi orang lain.
- Tidak bingung menghadapi emosi orang lain.
- Tidak menganggap lucu emosi orang lain.
- Tidak memaksa apa yang harus dirasakan.
- Tidak harus membereskan emosi orang lain.
- Saat emosional adalah saat mendengarkan

SIFAT EQ TINGGI :
- Berempati.
- Mengungkapkan dan memahami perasaan.
- Mengendalikan amarah.
- Kemandirian.
- Kemampuan menyesuaikan diri.
- Disukai.
- Kemampuan memecahkan masalah antar pribadi.
- Ketekunan.
- Kesetiakawanan.
- Keramahan.
- Sikap hormat.

SQ (SPIRITUAL QOUTIENT)
Spiritual Quotient yaitu sesuatu yang berhubungan dengan kepercayaan agama.
percaya bahwa Tuhan itu ada, Maha Melihat, Maha Mendengar dan Maha. Mengetahui apa-apa yang diucapkan, diperbuat bahkan isi hati atau niat manusia.
Dalambuku yang berjudul Seratus Tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah, si penulisnya Michael H. Hart membuat peringkat enam teratas adalah :
1) Nabi Muhammad SAW;
2) Isaac Newton;
3) Nabi Isa (Yesus);
4) Budha (Sidharta Gautama);
5) Kong Hu Chu; 6) St Paul.
Hampir semua tokoh tersebut ternyata adalah tokoh-tokoh agama,pemimpin/penggerak spiritual. Jadi manusia yang menentukan arah sejarah adalah mereka yang memiliki kualitas spiritual.

CIRI-CIRI SQ TINGGI
- Memiliki prinsip dan visi yang kuat
- Prinsip kebenaran
- Prinsip keadilan
- Prinsip kebaikan
- Memandang sesuatu dengan benar
- Mampu melihat kesatuan dalam keaneka ragaman

AQ (ADVERSITY QOUTIENT)
Adversity Qountient adalah kemampuan / kecerdasan seseorang untuk dapat
bertahan menghadapi kesulitan-kesulitan dan mampu mengatasi tantangan hidup.
Paul G. Stoltz, merinci AQ:
a. AQ Tingkat “Quitters” (Orang-orang yang Berhenti)
langsung menyerah ketika menghadapi kesulitan hidup, tidak berikhtiar dan hanya berkeluh kesah menghadapi penderitaan
b. AQ Tingkat “Campers” (Orang yang Berkemah)
Awalnya giat mendaki / berusaha menghadapi kesulitan hidup, ditengah perjalanan mudah merasa cukup dan mengakhiri  pendakian atau usahanya. Contoh : orang yang sudah merasa cukup dengan menjadi sarjana, merasa sukses bila memiliki  jabatan dan materi.
c. AQ Tingkat “Climbers” (Orang yang Mendaki)
seumur hidupnya mendaki mencari hakikat kehidupan menuju kemuliaan manusia dunia dan akhirat.

Analisis SWOT merupakan suatu teknik yang dapat digunakan untuk menelaah tingkat keberhasilan pencapaian cita-cita/karier.
“S” Strenght (Kekuatan), adalah sebuah potensi yang ada pada diri sendiri yang mendukung cita-cita / karier.
“W” Weakness (Kelemahan), adalah seluruh kekurangan yang ada pada diri sendiri dan kurang mendukung cita-cita/ karier.
“O” Opportunity, (Peluang), adalah segala sesuatu yang dapat menunjangkeb erhasilan cita-cita/karier.
“T” Traits (Ancaman), adalah segala sesuatu yang dapat menggagalkan rencana citacita/karier yang berasal dari diri sendiri atau lingkungan.





0 komentar:

Posting Komentar