Macam – Macam
Kecerdasan dan Emosi Manusia
IQ, EQ, SQ, DAN AQ
Menurut Daniel Goleman
(Emotional Intelligence – 1996) : orang yang mempunyai IQ tinggi tapi EQ rendah
cenderung mengalami kegagalan yang lebih besar dibanding dengan orang yang
IQ-nya rata-rata tetapi EQ-nya tinggi, artinya bahwa penggunaan EQ atau
olahrasa justru menjadi hal yang sangat penting, dimana menurut Goleman dalam
dunia kerja, yang berperan dalam kesuksesan karir seseorang adalah 85% EQ dan
15% IQ. Jadi, peran EQ sangat signifikan
MACAM-MACAM KECERDASAN
TERSEBUT ADALAH :
IQ
(INTELLEGENCE QOUTIENT)
Kapasitas umum
seseorang untuk mengerjakan atau melakukan sesuatu.
Berhubungan dengan
penalaran / berfikir.
Intellegensi adalah
keseluruhan kemampuan individu untuk berfikir dan bertindak secara logis,
terarah, serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif
(Marten Pali, 1993).
Kesimpulan IQ:
a. Kemampuan untuk
menyelesaikan masalah yang terjadi dalam kehidupan manusia.
b. Kemampuan untuk
menghasilkan persoalan-persoalan baru untuk diselesaikan.
c. Kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang akan
memunculkan penghargaan dalam budaya seorang
individu.
CIRI-CIRI PRILAKU
INTELLEGEN / CERDAS :
- Masalah yang dihadapi
merupakan masalah baru bagi yang bersangkutan.
- Serasi tujuan dan
ekonomis (efesien).
- Masalah mengandung
tingkat kesulitan.
- Keterangan
pemecahannya dapat diterima.
- Sering menggunakan
abstraksi.
- Bercirikan kecepatan.
- Memerlukan pemusatan
perhatian
EQ
(EMOTIONAL QOUTIENT)
PENGERTIAN EQ
(Emotional Quotient) / kecerdasan emosi :
Kemampuan untuk
mengenali perasaan sendiri, perasaan orang lain, memotivasi diri sendiri,
mengelola emosi dengan baik, dan berhubungan dengan orang lain (DANIEL
GOLDMAN).
Kemampuan mengerti dan
mengendalikan emosi (PETER SALOVELY & JOHN MAYER).
Kemampuan mengindra,
memahami dan dengan efektif menerapkan kekuatan,ketajaman, emosi sebagai sumber
energi, informasi, dan pengaruh (COOPER &SAWAF).
Bertanggung jawab atas
harga diri, kesadaran diri, kepekaan sosial, dan adaptasi sosial (SEAGEL).
ASPEK EQ (SALOVELY
& GOLDMAN) ADA LIMA :
1. Kemampuan mengenal
diri (kesadaran diri).
2. Kemampuan mengelola
emosi (penguasaan diri).
3. Kemampuan memotivasi
diri.
4. Kemampuan
mengendalikan emosi orang lain.
5. Kemampuan
berhubungan dengan orang lain (empati).
PRILAKU CERDAS EMOSI :
- Menghargai emosi
negative orang lain.
- Sabar menghadapi
emosi negative orang lain.
- Sadar dan menghargai
emosi diri sendiri.
- Emosi negative untuk
membina hubungan.
- Peka terhadap emosi
orang lain.
- Tidak bingung menghadapi
emosi orang lain.
- Tidak menganggap lucu
emosi orang lain.
- Tidak memaksa apa
yang harus dirasakan.
- Tidak harus
membereskan emosi orang lain.
- Saat emosional adalah
saat mendengarkan
SIFAT EQ TINGGI :
- Berempati.
- Mengungkapkan dan
memahami perasaan.
- Mengendalikan amarah.
- Kemandirian.
- Kemampuan
menyesuaikan diri.
- Disukai.
- Kemampuan memecahkan
masalah antar pribadi.
- Ketekunan.
- Kesetiakawanan.
- Keramahan.
- Sikap hormat.
SQ
(SPIRITUAL QOUTIENT)
Spiritual Quotient
yaitu sesuatu yang berhubungan dengan kepercayaan agama.
percaya bahwa Tuhan itu
ada, Maha Melihat, Maha Mendengar dan Maha. Mengetahui apa-apa yang diucapkan,
diperbuat bahkan isi hati atau niat manusia.
Dalambuku yang berjudul
Seratus Tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah, si penulisnya Michael H.
Hart membuat peringkat enam teratas adalah :
1) Nabi Muhammad SAW;
2) Isaac Newton;
3) Nabi Isa (Yesus);
4) Budha (Sidharta
Gautama);
5) Kong Hu Chu; 6) St
Paul.
Hampir semua tokoh
tersebut ternyata adalah tokoh-tokoh agama,pemimpin/penggerak spiritual. Jadi
manusia yang menentukan arah sejarah adalah mereka yang memiliki kualitas
spiritual.
CIRI-CIRI SQ TINGGI
- Memiliki prinsip dan
visi yang kuat
- Prinsip kebenaran
- Prinsip keadilan
- Prinsip kebaikan
- Memandang sesuatu
dengan benar
- Mampu melihat
kesatuan dalam keaneka ragaman
AQ
(ADVERSITY QOUTIENT)
Adversity Qountient
adalah kemampuan / kecerdasan seseorang untuk dapat
bertahan menghadapi
kesulitan-kesulitan dan mampu mengatasi tantangan hidup.
Paul G. Stoltz, merinci
AQ:
a. AQ Tingkat
“Quitters” (Orang-orang yang Berhenti)
langsung menyerah
ketika menghadapi kesulitan hidup, tidak berikhtiar dan hanya berkeluh kesah
menghadapi penderitaan
b. AQ Tingkat “Campers”
(Orang yang Berkemah)
Awalnya giat mendaki / berusaha
menghadapi kesulitan hidup, ditengah perjalanan mudah merasa cukup dan mengakhiri pendakian atau usahanya. Contoh : orang yang sudah
merasa cukup dengan menjadi sarjana, merasa sukses bila memiliki jabatan dan materi.
c. AQ Tingkat
“Climbers” (Orang yang Mendaki)
seumur hidupnya mendaki
mencari hakikat kehidupan menuju kemuliaan manusia dunia dan akhirat.
Analisis SWOT merupakan
suatu teknik yang dapat digunakan untuk menelaah tingkat keberhasilan
pencapaian cita-cita/karier.
“S” Strenght (Kekuatan),
adalah sebuah potensi yang ada pada diri sendiri yang mendukung cita-cita /
karier.
“W” Weakness
(Kelemahan), adalah seluruh kekurangan yang ada pada diri sendiri dan kurang
mendukung cita-cita/ karier.
“O” Opportunity,
(Peluang), adalah segala sesuatu yang dapat menunjangkeb erhasilan
cita-cita/karier.
“T” Traits (Ancaman),
adalah segala sesuatu yang dapat menggagalkan rencana citacita/karier yang
berasal dari diri sendiri atau lingkungan.
0 komentar:
Posting Komentar