Minggu, 23 November 2014

Resensi Album



I. Identitas Album
1.      Album                   : Detourn
2.      Band                     : The S.I.G.I.T
3.      Genre Musik         : Rock
4.      Label                     : FFWDRECORDS
5.      Tahun Rilis            : 2013
6.      Tempat Liris          : Bandung
7.      Jumlah Lagu          : 11lagu
8.      Durasi Album        : 45 menit
9.      Track List Lagu     : 01. Detourne
 02. Let the right on in
 03. Son of sam
 04. Gate of 15th
 05. Tired eyes
 06. Owl & wolf
 07. Black & summer
 08. Red summer
 09. Ring of fire
 10. Cognition
 11. Conundrum
10.  Harga CD              : Rp.50.000,-
11.  Personil Band        : Rektivianto Yoewono           (Vocal dan Guitar)
                                    Farri Icksan Wibisana           ( Guitar )
                                    Acil Armando                       (Drumm)
                                    Aditya Bagja Mulyana          (Bass)


II. Sinopsis :


The SIGIT kembal idengan album baru, judulnya Detourn. Tidak perlu repot-repot mencari arti kata itu.Nikmati saja musiknya. Karena ini adalah obat pencahar rindu yang sudah terlalu lama membeku. Empat orang sosok berkarakter kuat di band ini: Rektivianto Yoewono (Guitar dan Vocal) ,FarriIcksan Wibisana (Guitar) , Acil Armando (Drumm) dan Aditya Bagja Mulyana (Bass), telah terlalu lama mengembara sesuka hati.

Mereka melukis banyak sekali potongan gambar sekaligus mencoba berbagai macam variasi hidup selama beberapa tahun terakhir ini meruntuhkan pola-pola lama menjadi band rock di atas panggung dengan berdandan sesuka hati, meletakkan posisi main seenak jidat dan bahkan tetap membuat orang terkesima dengan lagu-lagu lama mereka yang sudah terlalu lama dimainkan secara berulang.

Detourn adalah sebuah bekal kuat yang dikandung sekian lama dan sekarang telah disalinkan dengan selamat ke muka bumi. Tentunya, ia dibuat dengan segudang usaha keras, tambahan asupan amunisi yang diperoleh dari titik-titik kecil yang ditemui di perjalanan dan substansi yang dikontribusikan alam raya dalam bentuk garis tangan yang berliku, ada macam-macam cerita yang mengiringi proses pembuatan album ini. Ia berhasil menjelma menjadi paket komplit yang diperlukan oleh sebuah album rock untuk bisa dikategorikan bagus. Ia juga masuk dengan baik ke logika berpikir standar tentang bagaimana sebuah kumpulan musik bagus yang layak dikenang dan disebarluaskan.

Prosesnya, seperti kita rasakan bersama ketika menunggu sekian lama, tidak pernah sederhana. Itu kenapa rentang waktu yang diperlukan untuk kembali dengan hasil jadi ini begitu lama. Visible Idea of Perfection, debut fenomenal The SIGIT, menjadi momok aktif  yang harus ditaklukan di ranah ego masing-masing orang. Dan The SIGIT, adalah sebuah konstruksi kokoh tentang konsepsi dan penerjemahan audio visual yang diramu dengan takaran ideal. Mereka sangat tahu apa yang mereka lakukan “Kami mencoba menelaah sendiri pola baru dalam band dan mencoba menuangkannya dalam bentuk lagu baru. Dalam proses itu pun kami sering dihadapkan dengan ketidak puasan. Singkatnya, kami ingin membuat lagu yang berbeda dengan era Visible Idea of Perfection, tapi secatchy album itu.Ternyata sangat sulit,” ujarRektivianto, bercerita sedikit tentang tantangan yang membuat mereka perlu waktu lama untuk menyelesaikan album kedua.

Proses itu membuat mereka berhasil menyajikan sebuah menu santapan utama yang tidak seragam, seperti biasanya. Ada rock penuh nada kemarahan, balada pinggir gang atau komposisi cinta absurd. Metodeini, sekedar catatan, selalu ada di setiap karya mereka. Ada elemen keseimbangan ala yin dan yang yang disebar dalam sebelas lagu di album berdurasi kurang lebih empat puluh lima menit ini.“Kami tidak tahu bagaimana mengungkapkannya tapi album ini beda. Mungkin tidak akan kentara, namun di suatu titik di sebuah lagu, anda akan merasakan perbedaan itu. Yang pasti, kami tidak akan pernah merilis materi-materi ini kalau kami sendiri tidak merasa album ini sebagus Visible Idea of Perfection,” janji Rekti vianto tentang Detourn.

Single pertama album ini, sebuah lagu anthem yang bisa diteriakan bersama-sama, Let the Right One In menjadi pembukti perdana bagaimana kolektif  kata di atas terwujud dalam gugusan nada. Lagu ini seolah jadi lagu yang cocok untuk jadi salah satu track di Visible Idea of  Perfection, tapi kalau didengar berulang sebenarnya tidak cocok. Komposisinya berjalan jauh lebih dalam keruangan matang yang hanya mungkin bisa dibangun lewat serangkaian proses panjang yang memakanwaktu nyaris tujuh tahun tadi. Seperti itulah Detourn mengalun.

III. Kelebihan Album :


1. Semua lirik lagu tidak pasaran seperti lagu yang ada pada saat ini.
2. Album ini mengandung banyak makna yang dalam tentang kehidupan.
3.Komposisi musiknya dinamis dengan banyak alunan nada yang keras tetapi terkonsep dengan rapih dan indah.

IV.Kekurangan Album :


1. Semua lagu berbahasa inggris jadi kurang diterima dipasar musik  indonesia yang suka musik melayu.
2. Album ini tidak beredar disemua took music Indonesia jadi lebih sulit mendapatkannya dan album ini sangat terbatas dalam produksinya.

V. PenilaianSaya :

Menurut penilaian saya album baru band The S.I.G.I.T yang bernama DETOURN sangatlah bagus karena semua lagunya bergenre rock penuh nada kemarahan, balada pinggir gang atau komposisi cinta absurd tidak mengandalkan lirik lagu yang pasaran dan tidak bermakna dimana setiap alunan nada mempunyai sisi keindahan untuk didengarkan walaupun sedikit keras tetapi jika sudah mendengarkan satu persatu lagu maka akan ingin mendegar kan lagi. Memang sedikit sulit untuk diterima para penikmat music indonesia yang masih berkutat pada genre musik yang masih mengandalkan music melayu yang sedikit mellow.











  

0 komentar:

Posting Komentar